You are currently browsing the category archive for the ‘Vaksin’ category.

Berikut ini adalah prediksi Perkembangan Vaksin 10 Tahun Mendatang (Plotkin, 2002)

  1. Lisensi akan diberikan untuk vaksin rotavirus baru
  2. Vaksin meningococcus B yang berbasis campuran protein membran luar akan mendapat lisensi.
  3. Influensa akan dikendalikan dengan vaksin mati maupun vaksin hidup
  4. Vaksin HIV akan menunjukkan keberhasilan parsial, tetapi usaha untuk mengaplikasikan akan mendapat hambatan dari faktor sosial.
  5. Vaksin oral untuk melawan E. coli enterogenik dan Shigella akan tersedia untuk para traveller.
  6. Perempuan dewasa akan diimunisasi untuk perlindungan terhadap beberapa tipe papillomavirus, cytomegalovirus, dan Herpes simpleks tipe 2.
  7. Vaksin prophylactic akan dipergunakan untuk orang yang memiliki risiko genetik yang tinggi terhadap paling tidak satu penyakit kronis.
  8. Vaksin varicella akan diberikan pada orang dewasa untuk memodifikasi keparahan herpes zoster.
  9. Pasien berisiko tinggi dengan penyakit kronis akan mendapat imunisasi untuk melindungi mereka dari patogen nosocomial seperti staphylococci dan Pseudomonas. Nosocomial adalah infeksi yang didapat seseorang selama berada di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lain.
  10. Vaksin Pertusis aseluler akan direkomendasikan untuk bayi baru lahir dan orang dewasa.

Read the rest of this entry »

Bila Anda ingin seluruh anggota keluarga memiliki handphone agar komunikasi selalu terjaga. Apakah Anda tidak ingin menjaga kelancaran komunikasi mereka dengan melakukan vaksinasi untuk melindungi keluarga Anda dari serangan penyakit Hepatitis B yang berbahaya?

Tak cukup dengan sapu dan kemoceng bila ingin membebaskan rumah dari debu. Pasanglah daun pintu dan daun jendela untuk mengurangi aliran debu. Pelihara pohon pohon rindang sebagai penyaring debu yang terbawa angin dan tanamlah rerumputan di halaman untuk mengikat debu yang berada di tanah.

Begitu juga dengan kesehatan seorang anak. Lebih baik mengambil tindakan pencegahan dibanding pengobatan. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) adalah langkah jitu untuk membentengi anak-anak dari serangan penyakit berbahaya seperti polio.

Bio Farma sebagai institusi yang lebih dari 100 tahun berkecimpung di bidang vaksin berperan aktif menyediakan vaksin untuk keperluan PIN di Indonesia. Bio Farma adalah sahabat anak-anak Indonesia yang membantu menjaga kesehatan mereka di masa depan. Seperti halnya persahabatan yang telah terjalin dengan jutaan anak-anak di berbagai penjuru dunia yang mendapat imunisasi mempergunakan vaksin produksi PT. Bio Farma (NL)

CATATAN: Bio Farma adalah produsen vaksin dan sera dengan reputasi internasional yang berdiri sejak tanggal 6 Agustus 1890. Lokasi Bio Farma terletak di Jl. Pasteur No. 28, Bandung. Pada tahun 1997, Bio Farma meraih WHO recognition for vaccine production dan sejak saat itu Bio Farma memperluas pasarnya ke pasar global yang membuat Bio Farma menjadi salah satu produsen vaksin dunia yang mensuplai kebutuhan vaksin untuk kebutuhan pasar domestik maupun pasar global. Sejak tahun 1996 hingga saat ini, produk Bio Farma telah diekspor dan dipergunakan di lebih dari 100 negara di dunia.

Setelah kita berbicara mengenai perbedaan antara vaksin dengan serum, sekarang kita akan membahas secara ringkas jenis-jenis vaksin dan serum beserta kegunaannya.

Secara unum, vaksin dibedakan menjadi vaksin bakteri dan vaksin virus. Contoh vaksin bakteri adalah vaksin TT, vaksin DT, vaksin DTP, vaksin BCG Kering, vaksin Td, vaksin DTP-HB, dan sebagainya. Contoh vaksin virus adalah vaksin Polio, vaksin Campak, vaksin Hepatitis B, dan sebagainya.

Fungsi-fungsi dari beberapa vaksin yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut :

1. Vaksin TT

Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit tetanus dan tetanus neonatal (tetanus yang terjadi pada bayi yang baru lahir).

2. Vaksin DT

Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit difteri dan tetanus.

3. Vaksin DTP

Berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan).

Read the rest of this entry »

ernahkah anda mendengar tentang vaksin atau serum? Banyak diantara kita yang tidak mengerti apa sebenarnya vaksin atau serum itu.

Vaksin secara arti berasal dari bahasa latin ’vacca = melemahkan’. Definisi lengkapnya kurang lebih adalah suatu kuman (bakteri/virus) yang sudah dilemahkan yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh (imunitas) secara aktif. Cara memasukkannya bisa dengan disuntik ataupun dengan oral (diteteskan – red). Fungsi utama dari vaksin adalah untuk pencegahan terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman.

Serum secara definisi adalah suatu cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kekebalan terhadap kuman yang sama (imunitas pasif – red). Fungsi utama serum adalah mengobati suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman.

Mana yang dapat kita pilih untuk pembentukan kekebalan tubuh? Tergantung kondisi dan keadaan. Jika kita menginginkan pencegahan terhadap suatu penyakit, maka kita boleh memilih vaksin. Namun apabila kita telah terkena oleh suatu penyakit, maka kita pilih serum.

Akan tetapi apabila kita hanya menggunakan serum, maka sifatnya hanya mengobati dan tidak meninggalkan imunitas terhadap penyakit yang diobatinya. Jadi, kemungkinan besar kita akan bisa terkena penyakit yang sama berulang kali. Oleh karena itu, selain pemberian serum apabila tubuh kita sudah sembuh dari penyakit segeralah lakukan vaksinasi.

Bagaimana vaksin dibuat? Vaksin dibuat dengan cara melumpuhkan atau mematikan kuman. Dengan konsentrasi tertentu, vaksin disuntikkan ke dalam tubuh seseorang sehingga sistem kekebalan tubuhnya memberikan respon terhadap vaksin tersebut. Pada saat ini vaksin banyak yang dibuat hanya dengan mengambil bagian gen kuman, sehingga relatif lebih aman (contoh : HbsAg, Hepatitis B surface antigen – red).

Read the rest of this entry »

Blog Stats

  • 70,391 hits
May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031